Prinsip kerja peredam gas

1. Komponen: Peredam gas biasanya terdiri dari komponen berikut:
- Silinder: Tabung berbentuk silinder yang biasanya terbuat dari logam yang menampung gas bertekanan.
- Piston: Batang atau poros yang bergerak di dalam silinder. Salah satu ujung piston dihubungkan ke bagian aplikasi yang bergerak, sedangkan ujung lainnya disegel di dalam silinder.
-Sistem Penyegelan: Segel khusus memastikan bahwa gas tetap terkandung di dalam silinder, mencegah kebocoran.

2. Efek Redaman: Hambatan yang diciptakan oleh gas bertekanan mengurangi kecepatan pergerakan aplikasi. Resistensi terkontrol ini membantu mencegah gerakan tiba-tiba atau tidak terkendali serta menghasilkan pengoperasian yang lebih lancar dan aman.

3. Penyesuaian: Peredam gas seringkali dapat dirancang dengan parameter yang dapat disesuaikan. Dengan memvariasikan tekanan awal gas atau mengubah desain piston dan silinder, karakteristik redaman peredam dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik. Hal ini memungkinkan penyesuaian berdasarkan faktor-faktor seperti bobot aplikasi dan kontrol gerakan yang diinginkan.

4. Aplikasi: Peredam gas digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk:
- Otomotif: Digunakan dalamkap mobil, bagasi, dan pintu belakang untuk menyediakan pembukaan dan penutupan yang terkendali.
- Mebel: Peredam gas digunakan pada kursi malas, tempat tidur yang dapat disesuaikan, dan lemari untuk mengontrol pergerakan.
- Industri: Mereka digunakan dalam sistem konveyor, penutup mesin, dan alat berat untuk gerakan terkontrol.
- Dirgantara: Peredam gas dapat digunakan untuk mengontrol pergerakan di interior pesawat, kompartemen penyimpanan, dan roda pendaratan.